Primbon

Friday, March 11, 2011

Pak Dubes ke UNP

Atmosfer ini memang tidak lazim terjadi di UNP...

Pak Da'i Bachtiar saat diwawancarai
oleh wartawan koran kampus
selepas acara.
Seorang Duta Besar RI untuk Malaysia, bapak Jend (Purn), Tan Sri, Prof, Drs, Da'i Bachtiar, SH, AO bersama rombongan datang ke UNP untuk memberikan kuliah umum bersama Da'i Bachtiar yang bertema Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia.

Sekitar pukul 9.45 wib, bapak Da'i memasuki Aula serbaguna di gedung baru FE-UNP lantai 4. Yang unik disini, bapak Da'i datang bersama Anwar Fuadi (yang dulunya pernah jadi bintang sinetron itu loh...)

Pembicaraan bapak Dubes saat itu sangat menggugah pemikiranku tentang paradox yang terjadi antara Indonesia dan negara tetangga kita, Malaysia. Aku menangkap beberapa pembicaraan beliau bahwa sesungguhnya Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam, namun keadaan ini tidak dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Malahan keadaan ini dimanfaatkan oleh negara lain sebagai market bagi mereka. Hal ini membuktikan bahwa negara kita sudah mengabaikan revenue yang sesungguhnya menjadi milik kita.

Contohnya, devisa yang datang dari jutaan TKI dan TKW di Malaysia tidak sebanding dengan besarnya devisa yang didapatkan oleh Malaysia melalui pelayanan kesehatan dan tourism kepada orang Indonesia. Pak Da'i mengilustrasikan tentang orang arab yang datang ke kawasan Puncak. Orang Arab biasanya datang sendiri ke Indonesia, sedangkan orang Indonesia datang sekeluarga ke Arab Saudi. (loh, kenapa harus ke Puncak pak??)

Mungkin tak banyak orang Indo yang peduli dengan hal ini. Kita hanya sibuk tentang perampasan budaya yang dilakukan oleh Malaysia. Hujatan demi hujatan dilayangkan oleh orang Indo ke orang Malay. Padahal hal ini tidak sebanding dengan besarnya revenue yang telah kita abaikan selama ini.

Tidak tahu pihak mana yang bisa disalahkan. Misalnya pada kasus perlawanan kita terhadap penobatan keris dan gamelan sebagai milik Malaysia. Coba ingat-ingat kembali, kapan orang Indo menggunakan keris dan gamelan?...Orang Malay menggunakan keris dan gamelan saat acara-acara kerajaan. Keris adalah sebagai simbol kekuasaan bagi mereka. Jadi....???

Nah, ini mengundang kita untuk terus open-minded. Tidak terlalu terpaku pada hal kecil karena banyak hal besar yang patut diselamatkan.

Berikut beberapa gambar yang aku abadikan.....



Foto bersama bapak Chairul Anhar (pengusaha Indo yang
sukses di Malaysia)

Ada sepenggal pantun dari bapak moderator di acara tadi...

Kalau hari ini bukanlah hari Jum'at
Pastilah kita bisa berlama-lama
Pak Da'i bukan sembarang datang
Kalau bukan untuk memberikan bantuan...(kok gak kayak pantun yah pak???hehe)

tapi sutra lah...yang penting udah usaha kan...!!!

Salam Sukses Untuk SEMUA!!!

No comments:

Post a Comment